LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA
RESEP II
KAPSUL
OLEH
NAMA : ASTRID INDALIFIANY
NIM : F1F110025
KELAS : A
KELOMPOK : 3
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
Resep Nomor : II
Bentuk Sediaan :
Kapsul
A. Dasar Teori
Kapsul adalah
sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin ; tetapi dapat juga terbuat dari
pati atau bahan lain yang sesuai. Mothes dan Dublanc, dua orang Perancis, biasa
dihubungkan dengan penemuan kapsul gelatin yang terdiri dari satu bagian,
berbentuk lonjong, ditutup dengan setetes larutan pekat gelatin panas sesudah
diisi. Kapsul yang terdiri dari dua bagian ditemukan oleh James Murdock dari
London. Gelatin larut dalam air panas dan dalam cairan lambung yang hangat,
kapsul gelatin melepaskan isinya dengan cepat. Gelatin sebagai protein dicerna
dan diabsorbsi (Anief, 2000).
Gelatin bersifat stabil diudara bila dalam keadaan kering, akan
tetapi mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila menjadi lembab dan bila
disimpan dalam larutan berair. Oleh karena itu, kapsul gelatin yang lunak
mengandung lebih banyak uap air daripada kasul keras, pada pembuatannya ditambahkan
bahan pengawet untuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul. Biasanya
kapsul keras gelatin mengandung uap air antara 9-12%. Bilamana disimpan dalam
lingkungan dengan kelembapan yang tinggi, penambahan uap air akan diabsorbsi
oleh kapsul dan kapsul keras ini akan rusak dari bentuk kekerasannya.
Sebaliknya dalam lingkungan udara yang sangat kering, sebagian uap air yang
terdapat dalam kaspsul gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul ini menjadi
rapuh bahkan akan remuk bila dipegang (Howard, 1985).
Kapsul keras
biasanya terbuat dari gelatin yang terdiri dari cangkang kapsul bagian badan
dan bagian tutup kapsul. Kedua bagian tutup kapsul ini akan saling menutupi
bila dipertemukan dan bagian tutupnya akan menyelubungi bagian badan kapsul.
Gelatin mempunyai beberapa kekurangan, seperti mudah mengalami peruraian oleh
mikroba bila dalam keadaan lembab atau bila disimpan dalam larutan berair .
Sebagai contoh yang lain, cangkang kapsul gelatin menjadi rapuh jika disimpan
pada kondisi kelembaban relatif yang rendah. Selanjutnya, Kapsul gelatin tidak
dapat menghindari efek samping obat yang mengiritasi lambung, seperti
Indometasin. Hal ini dikarenakan kapsul gelatin segera pecah setelah sampai di
lambung (Anonim, 1979).
Kapsul dapat diberi bermacam-macam
warna. Bila dalam resep diinginkan serbuk dalam bentuk kapsul, maka ukuran dan
warna kapsul yang dipakai harus dicantumkan dalam resep supaya pada pengulangan
obat pasien mendapatkan obat dengan ukuran serta warna kapsul yang sama. Ukuran
kapsul bermacam-macam baik panjang atau pendek, dengan bentuk bervariasi,
misalnya bulat, oval, panjang, dan silinder. Ukuran kapsul juga dibedakan oleh
panjang dan diameter dari kapsul yang dinyatakan dalam angka-angka. Kapasitas
muatnya tergantung dari jenis zat yang dimasukkan. Biasanya dalam voluminous,
kapasitasnya lebih kecil (Voigt, 1995).
Ada beberapa macam penggolongan
kapsul, yakni kapsul keras, kapsul lunak, kapsul tepung, dan kapsul salut
enterik. Kapsul keras biasanya digunakan untuk obat berbentuk padat atau cair
yang tidak mudah rusak. Cangkang kapsul ini umumnya berbentuk tabung silinder
berujung bulat, terdiri dari wadah tertutup dan terbuat dari gelatin dan air.
Kapsul kenyal dapat disi dengan zat padat, setengah padat, atau cairan. Seperti
halnya dengan kapsul keras, kapsul kenyal terbuat dari gelatin dan air, untuk
kekenyalannya ditambah gliserol atau sorbitol. Kapsul lunak bentuknya bagus dan
lebih mudah ditelan oleh pasien. Kapsul tepung disebut juga ouwel yang dibuat
dari amilum atau tepung ditambah dengan air dan zat pengawet. Bantuk kapsul ini
umumnya bulat atau silinder. Kapsul salut enterik adlah kapsul yang disalut
sedemikian rupa sehingga tidak larut dalam lambung tetapi larut dalam usus (Chaerunnisa,
2009).
B. Resep
Resep pada jurnal
R/ doxyxyclin 100 mg
m.f. pulv. da in caps dtdt X
S. 1 d.d. I
Resep Asli
dr. Febrian
Jl. M.T. Haryono 318A, Wua-wua
Kendari - (0401) 3192708
SIP.: 28/pk/ IX/ 2001/ 079
Kendari, 28-11-2009
R/
Doxyxyclin 100mg
m.f.pulv. da in caps dtd X
S. I.d. d. I
Pro : Bp. Sutarto
Umur : 44 tahun
Alamat : Jl. Sam Ratulangi No.01
Kendari
Keterangan:
No
|
Singkatan
|
Bahasa Latin
|
Arti
|
1.
|
R/
|
Recipe
|
Ambillah
|
2.
|
m.f. pulv. da in caps dtd. X
|
misce
fuc pulveres da in capsule da tales dosis X
|
campur
dan buatlah dalam bentuk serbuk dalam kapsul sesuai dengan takaran sebanyak 10 bungkus
|
4.
|
s.1.d.d.p.I
|
signa 1
de die I
|
tandai
1 x sehari 1 kapsul
|
Uraian Bahan Resep
Doxycyclinum
Sinonim : Doksisiklina
BM : 462,46
RM : C22H24N2O8.H2O
RS :
Pemerian : Serbuk
hablur; kuning
Kelarutan : Sangat
sukar larut dalam air ; mudah larut dalam
larutan asam encer dan dalam larutan alkali hidroksida ; agak sukar
larut ;dalam etanol 95% P ; praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam
eter P.
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup rapat, terlindug dari cahaya
Khasiat : Sebagai antibiotikum.
Perhitungan dan
penimbangan
Perhitungan Berat :
Doxycyclin = 100 mg x 10 = 1000 mg
a.
Penimbangan :
Doxycyclin ditimbang sebanyak 1000 mg atau 1 gram
b.
Perhitungan dosis :
DM doxycylin = 100 mg/1 kali
pemakaian
=
600 mg/ 1 hari
1 kali pemakaian = 100 mg = 100 mg
1 hari = 100 mg < 600
mg
Cara Kerja
·
Timbang Doksisiklin
yang diperlukan
·
Gerus doksisiklin
dalam mortir, bagi sama banyak sesuai resep
·
Masukkan serbuk
doksisiklin yang sudah dibagi masing-masing ke dalam cangkang kapsul dan
ditutup
·
Bersihkan kapsul
dengan lap kering dan bersih
·
Masukkan ke dalam
wadah plastik dan beri etiket
Khasiat Obat
·
Untuk mengobati faringitis,
laringitis, bronkio pneumonia, sinusitis, mastoiditis.
·
Untuk mengobati infeksi saluran
pernafasan, saluran pencernaan, saluran kencing, kulit dan jaringan lunak
C. Pembahasan
Kapsul merupakan sediaan obat,
dimana zat atau bahan obat dimasukkan ke dalam cangkang yang umumnya terbuat
dari gelatin. Bahan obat tersebut berbentuk serbuk yang kemudian dimasukkan
dalam cangkang kapsul. Cangkang kapsul ini terbuat dari gelatin, dan
bahan-bahan lainnya. Kapsul memiliki berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil
sampai dengan ukuran besar. Ukuran tersebut disesuaikan dengan banyaknya bahan
obat yang akan dimasukkan.
Dalam praktikum yang telah dilakukan, digunakan doxyxyclin sebagai bahan
obat, kemudian dilakukan penggerusan hingga homogen. Serbuk tersebut kemudian
dibagi sebanyak sepuluh buah kemudian dimasukkan ke dalam kapsul. Ada cara yang
mudah untuk memasukkan kapsul, yakni dengan menggunakan suatu alat. Alat
tersebut telah disediakan sesuai dengan ukuran kapsul yang tersedia. Dengan
adanya alat tersebut dapat memberikan kemudahan dalam pengisian kapsul,
sehingga kapsul yang terisi benar-benar memiliki bobot yang sama banyak.
Tujuan pengobatan dari
resep ini umumnya sebagai antibiotik. Obat tersebut dapat mengobati infeksi yang
disebabkan oleh chlamydia (trachoma, psittacosis, salpingitis, urethritis,
lymphogranuloma venereum), ricketsia (termasuk Q-fever), brucella (Doxycycline
dengan strepto mycin atau rifampicin , dan spirochaeta, Borrelia burgdorferi
(penyakit lyme). Obat ini juga cocok untuk mengobati infeksi saluran
napas dan genital mikoplasma; prostatitis kronik; sinusitis, sifilis,
penyakit inflamasi pelviks; pengobatan dan profilaksis pada antraks; pengobatan
dan profilaksis malaria; kekambuhan (recurrent), ulserasi aphthous ;
periodontitis; herpes simpleks oral; rosacea, dan acne vulgaris.
Obat dari resep ini, memiliki dosis maksimum yang telah ditetapkan. Dosis
maksimum dari obat ini adalah sebesar 100 mg dalam satu kali pemakaian dan 600
mg dalam sehari. Artinya, apabila seseorang meminum obat ini dalam sekali
melebihi 100 mg, ataupun meminum obat ioni dalam sehari sampai lebih dari 600
mg, tentunya pasien akan overdosis, karena jumlah obat yang diminum telah
melebihi dosis maksimum yang telah ditetapkan. Untuk itu, dalam resep ini telah
ditetapkan bahwa pemakaian obat ini satu kali diminum sampai dengan 100 mg
dalam sehari, sehingga tidak melebihi dosis maksimum yang telah ditetapkan.
Setiap obat umumnya memiliki efek samping tertentu yang dapat terkena oleh
pasien. Efek samping adalah segala pengaruh obat yang tidak diinginkan dalam
tujuan terapi yang diinginkan, dalam dosis normal. Efek samping dari obat ini
dapat menggagalkan pengobatan dengan efek-efek lainnya, seperti (1) hipersensitif, yakni
menimbulkan kepekaan yang berlebihan, misalnya gatal-gatal dan bentol-bentol;
(2) resistensi, yakni tidak pekanya bakteri terhadap obat yang diberikan; serta
(3) super infeksi, yakni timbulnya infeksi sekunder dimana gejala dari infeksi
sekunder ini berbeda dengan gejala infeksi yang pertama.
Obat ini tentunya memiliki aturan pakai yang telah ditetapkan. Berdasarkan
resep yang telah diberikan, telah ditetapkan agar pasien meminum obat sekali
dalam sehari. Aturan inilah yang akan ditulis dalam etiket yang akan diberikan
kepada pasien yang bersangkutan.
D. Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa kapsul merupakan sediaan obat dimana zat atau bahan obat dimasukkan ke
dalam cangkang kapsul. Resep II berkhasiat untuk Untuk mengobati
faringitis, laringitis, bronkio pneumonia, sinusitis, mastoiditis serta untuk mengobati infeksi saluran pernafasan, saluran
pencernaan, saluran kencing, kulit dan jaringan lunak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope
Indonesia Edisi III. Departemen Keesehatan Republik Indonesia
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat “Teori dan Praktik”. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Ansel, Howard. 1989. Pengantar bentuk
Sediaan Farmasi. Edisi ke empat. Universitas Indonesia: Jakarta.
Chaerunnisa, Anis Yohana. 2009. Farmasetika
Dasar. Widya Padjajaran: Bandung.
Voigt, R., 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gajah
Mada University Press : Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar