Rabu, 27 Maret 2013

Laporan Reaksi Khusus Senyawa C,H,O,N

LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS I
“ REAKSI – REAKSI KHUSUS SENYAWA C, H, O, N

 



NAMA              : ASTRID INDALIFIANY
NIM                  : F1F1 10 025
KELOMPOK   : V ( Lima )
ASISTEN         : SARLAN S,Si




PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
 

A. Tujuan Percobaan

            Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui reaksi khusus senyawa yang mengandung C, H, O, N.

B. Landasan Teori

            Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi,di antaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Analisis kualitatatif dapat digunakan untuk menganalisis reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,N,O. ( Miessler,1991 ).
            Ikatan hidrogen adalah suatu ikatan antara atom H yang mempunyai muatan positif parsial dengan atom lain yang bersifat elektronegatif dan mempunyai sepasang elektron bebas dengan oktet lengkap, seperti O dan N. Atom yang bermuatan positif parsial dari molekul atau atom lain yang berbeda ikatan kovalennya dalam satu molekul
            Suatu reaksi  terjadi karena satu molekul atau lebih  memiliki energi yang cukup (energi aktivasi) untuk  memutuskan Ikatan.Reaksi senyawa karbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa karbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi, dan eliminasi. Sifat kimia fisika suatu senyawa dapat mengalami perubahan dengan adanya ikatan hidrogen, dan pada kasus tertentu, ikatan hidrogen mempunyai peran penting terhadap aktivitas biologis obat (Siswandono. 2000).
Obat yang paling sering digunakan di dunia yaitu salah satunya parasetamol. Parasetamol merupakan obat yang memiliki khasiat meredakan sakit/nyeri dan menurunkan suhu demam. Parasetamol dimetabolisir oleh hati dan dikeluarkan melalui ginjal. Parasetamol tidak merangsang selaput lendir lambung atau menimbulkan pendarahan pada saluran cerna. Diduga mekanisme kerjanya adalah menghambat pembentukan prostaglandin.
Penelitian untuk unsur karbon diawali sejak ditemukannya molekul C60 pada tahun 1985, dan kemudian dilanjutkan dengan pengembangan teknik arc-discharge pada tahun 1990 allotrope karbon jenis baru dalam kuantitas makroskopik (Mustofa, 2009).

C. Alat dan Bahan

     - Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, adalah:
1.        Tabung reaksi
2.        Rak tabung reaksi
3.        Pipet tetes
4.        Aluminium Foil
5.        Neraca analitik
6.        Spatula
7.        Mortar dan Pastel

- Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini, adalah:
1.        60 mg Paracetamol
2.        20 mL Aquades
3.        FeCl3 1%
4.        2 mL NaOH
5.        4 mL HNO3
  

E. Hasil Pengamatan

Pada hasil pengamatan, dapat dilihat pada table berikut :

No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
Ø 10 mg Parasetamol+ n10 ml aquades+ 1 tetes FeCl3
Ø 10 mg paracetamol + 10 ml aquades + 1 tetes feCl2
Ø Larutan berwarna hijau, sebagian terjadi endapan.
Ø larutan berwarna kekuning-kuningan
2.
Ø 10 mg parasetamol + 1 ml HNO3
Ø Larutan berwarna hitam, dan terjadi endapan.
3
Ø 10 mg parasetamol + 1 tetes NaOH + HNO3
Ø Dipanaskan
Ø 10 mg parasetamol + 1 tetes NaOH + HNO3, dipanaskan.
Ø Tebentuk 2 lapisan

Ø Larutan bening, larut semua
Ø Terbentuk 2 lapisan, larutannya bening, terjadi endapan, larut semua.
  

E. Pembahasan

Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan atau/ senyawa – senyawa yang ada didalam sampel. Dengan kata lain analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel.
Pada percobaan yang telah dilakukan, kami gunakan parasetamol sebagai sampelnya. Pada sampel ini, akan dianalisis secara kualitatif pada penambahan senyawa – senyawa yang mengandung C, H, O, N. dengan tujuan agar diketahui keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak di ketahui. Pada Parasetamol mempunyai berat molekul 151,16 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat. Pemeriannya serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit. Kelarutannya larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Titik leburnya antara 168o-172o C. Sebaiknya disimpan di dalam wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya. Khasiatnya untuk antipeuretik dan analgetik.
Pada tahap pertama, kami larutkan parasetamol dengan aquades, setelah itu kita tambahi dengan larutan FeCl3 dan terjadi reaksi berwarna hijau, dan sebagian larutan terjadi endapan. Ternyata seharusnya parasetamol tersebut jika kita reaksikan dengan larutan diatas akan terjadi perubahan warna dari biru – violet dan akan berubah menjadi abu-abu. Karena parasetamol adalah golongan fenol. Kesalahan analisis tersebut sering terjadi pada saat praktikum, karena ketidaktelitian kita dalam mempraktikannya.
Pada perlakuan yang ke dua, parasetamol kita reaksikan dengan dan asam nitrat, larutan tersebut berwarna hitam dan terjadi endapan. Begitu juga pada perlakuan ke tiga kita reaksikan dengan natrium hidroksida dan asam nitrat terjadi 2 lapisan dan setelah dipanaskan larutan tersebut berwarna bening, dan semuanya dapat larut.
Pada pemeriksaan kelarutan,ternyata 1 gr parasetamol larut dalam 12 ml air mendidih,7 ml metanol dan 11,4 ml NaOH 1 N. Paracetamol bekerja dengan menghambat sistem siklooksigenase yang menyebabkan asam arakhidonat dan asam-asam C20 takjenuh lainnya menjadi endoperoksida siklik. Endoperoksida siklik merupakan prazat dari prostaglandin. Prostaglandin merupakan zat yang terlibat dalam terjadinya nyeri dan demam serta reaksi-reaksi radang.

F. Kesimpulan
            Ada beberapa reaksi khusus untuk mengidentifikasi C,H,O, dan N, dengan metode analisis kualitatif, dimana akan terjadi perubahan warna dalam reaksi tersebut.







DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan .Jakarta

Missler,G.L dan Tarr,D.A 1991. Inorganic Chemistry,Prentik.Hal inc . London

Mustofa, Salim. 2007. Pembuatan Karbon Berstruktur Nano dengan Metode High

Energy Milling. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir, Tangerang. Vol. 10 No. 3  Juni 2009 hal: 288-291

Siswandono. 2000. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga University Press.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar