LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA
RESEP I
PULVERES
OLEH
NAMA : ASTRID INDALIFIANY
NIM : F1F110025
KELAS : A
KELOMPOK : 3
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
Resep Nomor : I
Bentuk sediaan : Pulveres
A. Dasar Teori
Menurut Farmakope
Indonesia Edisi III, serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukkan. Selain itu, menurut Farmakope Indonesia IV, serbuk adalah campuran
kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian
oral atau untuk pemakaian luar. Karena mempunyai permukaan yang luas, serbuk
lebih mudah didispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan.
Anak-anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Obat yang terlalu besar volumenya untuk
dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk
serbuk. Sebelum digunakan, biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air
minum. Secara kimia fisik, serbuk adalah partikel bahan padat yang mempunyai
ukuran antara 10.000-0,1 mikrometer.
Serbuk terbagi (pulveres) adalah
serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama, yang dibungkus
menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Untuk serbuk terbagi
yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan
kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian dilapis lagi dengan
kertas logam. Serbuk dapat diminta terbagi-bagi atau tak terbagi-bagi. Serbuk
yang terbagi-bagi, selalu dibuat sampai bobotnya 0,5 g, sebagai zat pengisi
dipakai laktosa. Tetapi ini hanyalah kebiasaan, karena tidak dinyatakan bahwa
serbuk-serbuk harus mempunyai bobot 0,5 g (Chaerunnisa,2009).
Aturan dalam
mencampur bahan-bahan dalam serbuk adalah mula-mula zat aktif dicampur dengan
suatu zat tambahan yang banyaknya kira-kira sama, kemudian campuran ini dicampur
lagi dengan zat tambahan tersebut dalam jumlah yang sama dan seterusnya. Untuk
mencampur, jika mungkin hendaklah dipilih suatu serbuk yang warnanya berlainan
dan jika dipakai lebih dari satu serbuk berwarna, maka dipilih serbuk dengan
warna lawanan yang kuat (Anief,2000).
Dokter menulis
serbuk terbagi dengan beberapa cara, yakni: (1) ditulis jumlah obat untuk
seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus; (2) ditulis jumlah
untuk setiap bungkus dan membuat beberapa bungkus. Bila dokter lupa menulis
atau keliru menulis d.t.d., akan segera diketahui mengenai besarnya dosis yang
menyimpang dari dosis biasa, apakah lebih besar atau lebih kecil.
Supaya dapat terbagi tepat, maka
campuran serbuk sering ditambahkan zat tambahan yang berkhasiat netral atau
indiferen, seperti Saccharum lactis dan Saccharum album. Serbuk yang diberikan
pada penderita diabetes tidak boleh digunakan Saccharum album sebagai tambahan,
tetapi gunakan Mannitum atau Saccharum lactis (Ansel, 1989).
B. Resep
1. Resep Jurnal
R/ Aminofilin 250
mg
CTM 250 mg
Extr.Belladon 50 mg
m.f. pulv. dtd. no X
s.t.d.d.p.I
Pro : Didik
R/ Aminofilin 250
mg
CTM 250 mg
Extr.Belladon 50 mg
m.f. pulv. dtd. no X
s.t.d.d.p.I
Pro : Didik
|
Resep Lengkap
dr. Johan
Jln. M.T. Haryono No. 19
Kendari
SIP 7801/L/18
Kendari, 25 Februari 2011
R/ Aminofilin mg 200
CTM mg 2
Extr Belladon mg 10
Lactosum q.s.
m.f. pulv. dtd. no X
s.t.d.d.p.I
Pro : Didik
Umur : 15 tahun
Alamat : Jln.
Bunga Matahari no. 2
|
Keterangan :
No.
|
Singkatan
|
Bahasa Latin
|
Arti
|
1
|
R/
|
Recipe
|
Raciklah
|
2
|
q.s.
|
Quantum sufficit
|
Secukupnya
|
3
|
m.f. pulv. Dtd.
No. X
|
Misce fuc
pulveres da tales dosis numero X
|
Campur dan
buatlah dalam bentuk serbuk sesuai dengan takaran sebanyak 10 bungkus
|
4
|
s.t.d.d.pI
|
Signa ter de die
pulveres I
|
Tandai 3x sehari
1 bungkus
|
3.
Uraian Bahan
a.
Aminofilin
Nama resmi : Aminophyllinum
Sinonim :
Teofilina Etilendiamina
Rumus molekul : C16H24N10O4
Rumus bangun :
Berat molekul : 420,43
Pemerian : Butir/serbuk,
putih atau agak kekuningan, bau lemah mirip amoniak, dan rasa pahit
Kelarutan : Larut
dalam lebih kurang 5 bagian air, jika dibiarkan mungkin menjadi keruh; praktis
dan tidak larut dalam etanol (95%) P dalam eter P
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Khasiat : Bronkodilator; antispasmodikum;
diuretikum.
b. CTM
Nama resmi :
Chlorpheniramini Maleat
Sinonim : Klorfeniramina
maleat atau 2-(p-kloro,α-(2-dimetil amino -etil)-benzil)-piridina maleat
Rumus bangun :
Rumus molekul : C6H19CIN2.C2H4O4
Berat molekul : 390,87
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak
berbau, dan rasa pahit.
Kelarutan : larut
dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol
(95 %) P dan dalam 10 bagian Kloroform
P; sukar dalam eter
Penyimpanan : Antihistaminikum
Dosis maksimum : Sehari
40 mg
c.
Extr. Belladon
Nama Resmi : Belladonnae Extractum
Sinonim : Ekstrak Beladon
Rumus Molekul : C17H23NO3
Pemerian : massa kental ;
coklat tua
Penyimpanan : dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Dosis maksimum : sekali
20 mg, sehari 80 mg.
d.
Lactosum
Nama Resmi : Lactosum
Sinonim : Laktosa
Rumus Bangun :
Rumus Molekul : C12H22O11.H2O
Berat Molekul : 36,30 gram/mol
Pemerian : serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa agak
manis
Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian
air mendidih; sukar larut dalam etanol
(95%) P; praktis tidak larut dalam kloroform
P dan dalam eter P.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambah
Perhitungan dan Penimbangan
Perhitungan Bahan:
· Aminofilin =
200 mg x 10 = 2000 mg = 2,0 g
·
CTM = 2 mg x
10 = 20 mg = 0,02 g
·
Extr. Belladon = 10 mg x 10 = 100 mg = 0,1 g
·
Lactosum = 10 – (2 + 0,02 + 0,1) = 7,88 gram.
Perhitungan Dosis:
a.
Aminofilin (DM = 500 mg/1,5 g)
15/20 x 500 mg/1000 mg
= 375 mg/1175 mg
1 x P = 1x 200 mg = 200 mg < 375 mg
1 H = 3 x 200 mg = 600 mg < 1125 mg
Presentase
1 x P = x 100% = 53,33 % < 100 %
1 H = x 100%
= 53,33 % < 100 %
b.
CTM (DM = 4 mg/40 mg)
x mg = mg
1 P = 1 x 2 mg = 2 mg < 3 mg
1 H = 3 x 2 mg = 6 mg < 30 mg
Persentase
1 x P = 2 mg/3 mg x 100% = 66,66% < 100% (TOD)
1 H = 6 mg/30 mg x 100% = 20% < 100% (TOD)
c.
Extr. Belladon (DM = 20 mg/80 mg
)
x
=
1 x P = 1 X 10 = 10
mg < 15 mg
1 H = 3 x 10 = 30
mg < 60 mg
Persentase
1 H = x 100%
= 66,67 % < 100 %
1 H = x 100%
= 50 % < 100 %
5.
Cara Kerja
·
CTM ditimbang dengan pengenceran
(menggunakan laktosum) 1 : 10, dari pengenceran tersebut diambil 2 x 10 x 10 = 200
mg, masukkan mortar, sisa pengenceran diberi etiket.
·
Ekstrak Belladon ditimbang,
masukkan mortar, ditetesi spritus dilitus, aduk, lalu ditambah laktosum dan
diaduk.
·
Hasil no (1) + (2) dicampur
·
Aminofilin ditimbang, masukkan
mortar sedikit demi sedikit sambil diaduk homogeny.
serbuk dibagi, dibungkus,
masukkan di wadah, beri etiket
Mungkin background atau warna fontnya bisa diganti, kak. Biar konten terlihat. Hanya saran
BalasHapusmohon maaf untul SL nya 10 dari mana ya
BalasHapus